23 AMALAN SUNNAH Di HARI JUM'AT (Bagian 12)
12. Diam ketika mendengarkan khutbah (tidak berbicara dan tidak berbuat sia-sia)
Råsulullah shållallåhu ‘alayhi wa sallam bersabda, yang artinya
إِذَا قُلْتَ لِصَاحِبِكَ وَالْإِمَامُ يَخْطُبُ يَوْمَ الْجُمُعَةِ أَنْصِتْ فَقَدْ لَغَوْتَ
“Jika kamu berkata kepada temanmu “diam” ketika imam berkhutbah, maka kamu telah berbuat sia-sia (yakni rusak pahala Jum’atnya).”
(HR. Bukhåriy-Muslim)
Dari Jabir bin ‘Abdullah, Dia berkata,
‘Abdullah bin Mas’ud pernah memasuki masjid ketika Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam tengah berkhutbah. Lalu ia duduk di samping Ubay bin Ka’ab. Kemudian dia bertanya kepada Ubay tentang sesuatu atau mengajaknya berbicara tentang sesuatu, tetapi Ubay tidak menjawabnya. Ibnu Mas’ud mengira Ubay marah.
Setelah Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam selesai menunaikan shalatnya, Ibnu Mas’ud berkata,
“Wahai Ubay, apa yang menghalangimu untuk memberi jawaban kepadaku?”
Dia menjawab, “Sesungguhnya engkau tidak menghadiri shalat Jum’at bersama kami.”
“Memangnya kenapa?”, tanya Ibnu Mas’ud.
Ubay menjawab, “Engkau telah berbicara sementara Nabi tengah berkhutbah.”
Maka Ibnu Mas’ud berdiri dan masuk menemui Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam seraya menceritakan hal tersebut kepada beliau, maka beliau pun bersabda, “Ubay benar, Ubay benar, taatilah Ubay.”
(Hasan, HR. Abu Ya’la)
Råsulullah shållallåhu ‘alayhi wa sallam bersabda,
وَمَنْ مَسَّ الْحَصَى فَقَدْ لَغَا
“Barangsiapa yang memegang batu kerikil berarti dia telah lengah (berbuat sia-sia)”
(HR. Muslim)
Perbuatan sia-sia disini bermakna umum, tidak hanya khusus bermain-main dengan kerikil saja. Syaikh Wahid bin ‘Abdis Salam Baali bahkan mengatakan bahwa banyak kaum muslimin perbuatan sia-sia pada saat khutbah, seperti bersiwak dan bersalaman dengan orang disebelahnya (baca: almanhaj.or.id)
0 Response to " 23 AMALAN SUNNAH Di HARI JUM'AT (Bagian 12)"
Posting Komentar